- Posted on
- No Comments

Menariknya, wisatawan yang datang akan merasakan sensasi potong rambut di atas rakit yang ditempatkan dialirain sungai Ciliwung. Kenapa Cukur Rambut ? karena banyak tukang cukur yang terdaftar didaerah itu. Anda tidak perlu takut untuk berwisata ke Kampung Cukur Bojonggede di era pandemi ini. Pada era pandemi ini AKPINDO Bersama Kemenparekraf dan Kemendes menyelenggarakan Bimtek di desa wisata Kampung Bojonggede.

Kegiatan Bimtek ini merupakan bentuk fasilitasi Kemenparekraf untuk Akademi Pariwisata Indonesia (AKPINDO) Jakarta dan desa binaannya, yaitu Kampung Wisata Cukur, Desa Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat. Peserta Bimtek diambil dari penglola dan pelaku usaha pariwisata di Kampung Wisata Cukur. Adapun materi yang diberikan dalam Bimtek ini adalah CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) dan materi pemasaran yang meliputi Exploring, Packaging dan Presentation sedangkan Narasumber dalam Bimtek ini diambil dari Akademisi AKPINDO yang telah mendapatkan pelatihan Desa Wisata dalam Training of Trainers (ToT) Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi yang diselenggarakan di 7 (tujuh) titik di seluruh Indonesia beberapa waktu lalu.
Sambutan dari Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf diwakili oleh Koordinator Pemberdayaan Masayrakat Regional 1, Desty Murniati, yang dalam kesempatan ini menyatakan bahwa Bimtek ini merupakan salah satu usaha Kemenparekraf dalam memaksimalkan peran pentahelix, khususnya Akademisi, untuk turut berperan dalam pengembangan Desa Wisata dan menjadi momet untuk Desa Wisata meng upgrade pengetahuan dalam menghadapi era adaptasi kebiasaan baru.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan SDM di Desa Wisata sehingga pada akhirnya Desa Wisata dapat mandiri dan mensejahterakan masyarakatnya,” pungkasnya
Karena kondisi pandemi yang masih berlangsung, Bimtek ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun/menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak fisik selama kegiatan berjalan. Seluruh Peserta dan Panitia serta Narasumber juga mendapatkan tes rapid dan baru dapat mengikuti kegiatan setelah dinyatakan hasil tesnya non reaktif.